Halo, Sahabat SIMAK UI!
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sejarah politiknya, menyaksikan dua periode penting dalam perkembangan sistem pemerintahannya, yakni Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin. Kedua masa ini memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan identitas politik di negeri kita tercinta.
Bagaimana proses terjadinya? Dan apa dampaknya pada politik hari ini? Temukan jawaban lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: les privat
Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Sumber: Freepik
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 melalui serangkaian perubahan politik yang signifikan di mana ada banyaknya perundingan dengan bangsa penjajah saat itu. Dua masa penting dalam sejarah politik Indonesia adalah Masa Demokrasi Liberal (1950-1957) dan Masa Terpimpin (1959-1965), yang masing-masing mencerminkan dinamika dan tantangan dalam pembentukan negara yang baru merdeka.
Baca juga: Bimbel UTBK
Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa Demokrasi Liberal dimulai setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Periode ini ditandai dengan pengaruh sistem pemerintahan parlementer, di mana MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) memiliki peran sentral dalam menjalankan kebijakan. Namun, stabilitas politik terusik oleh ketidakpastian dan ketegangan antar partai politik.
Pentingnya Masa Demokrasi Liberal menuntun Indonesia menuju kebebasan politik yang lebih ramah terhadap suara rakyat, seperti adanya peristiwa-peristiwa penting berikut ini:
1. Pemilihan Umum Pertama: Tahun 1955 menyaksikan pemilihan umum pertama di Indonesia, menandai langkah signifikan dalam demokratisasi.
2. Konstitusi 1950: Pembentukan konstitusi baru pada tahun 1950 mencerminkan semangat demokrasi dan prinsip negara hukum.
Karakteristik utama dari masa demokrasi liberal bisa dilihat dari beberapa peristiwa berikut ini yang mana membedakan Indonesia masa demokrasi liberal dan terpimpin:
1. Multi Partai: Munculnya berbagai partai politik yang mewakili spektrum ideologi yang beragam.
2. Ketidakstabilan Politik: Ketegangan antar partai sering mengganggu stabilitas politik.
Di samping itu, pencapaian dan tantangan yang Bangsa Indonesia temukan selama masa demokrasi liberal di antaranya:
1. Pencapaian: Langkah pertama menuju demokrasi multipartai dan pemilihan umum.
2. Tantangan: Ketidakstabilan politik dan ketegangan antar partai.
Terpimpin (1959-1965)
Masa Terpimpin dimulai dengan peristiwa Supersemar pada tahun 1966, ketika Soekarno menyerahkan kekuasaannya kepada Soeharto. Sistem pemerintahan berubah menjadi terpimpin, di mana presiden memiliki peran lebih dominan dalam mengambil keputusan.
Kebijakan ekonomi terpimpin dengan ideologi Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme)-pun mulai diperkenalkan. Pentingnya Masa Terpimpin di Indonesia, yaitu:
1. Stabilitas Politik: Masa Terpimpin membawa stabilitas politik setelah periode Demokrasi Liberal yang penuh gejolak.
2. Modernisasi Ekonomi: Kebijakan ekonomi terpimpin mendorong modernisasi dan pembangunan infrastruktur.
Karakteristik utama yang membedakan Indonesia masa demokrasi liberal dan terpimpin yakni:
1. Kepemimpinan Sentralisasi: Kekuasaan yang lebih sentral di tangan presiden.
2. Modernisasi Ekonomi: Fokus pada pembangunan ekonomi dan modernisasi.
Pencapaian dan tantangan di masa politik inipun berbeda, seperti:
1. Pencapaian: Stabilitas politik dan percepatan pembangunan ekonomi.
2. Tantangan: Sentralisasi kekuasaan yang berlebihan dan kendala kebebasan politik.
Perbandingan Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Sumber: Freepik
Kedua masa ini memberikan pembelajaran berharga bagi perkembangan demokrasi Indonesia di masa depan. Demokrasi Liberal mengajarkan pentingnya partisipasi politik rakyat, sementara Masa Terpimpin menekankan pada stabilitas untuk mencapai pembangunan.
Baca juga: Pemahaman Sosiologi Sebagai Ilmu, Beserta Contoh Soal & Pembahasan | SOSIOLOGI SIMAK UI SOSHUM
Lalu apa perbedaan dari kedua masa penting ini dalam politik Indonesia? Berikut penjabarannya!
Demokrasi Liberal
Seperti yang sama-sama kita ketahui, di masa ini, Presiden Soekarno menjabat sebagai kepala negara dan pemerintahan. Masa demokrasi liberal terfokus pada prinsip demokrasi parlementer dengan multi partai, sedangkan masa terpimpin tidak.
Baca juga : Bimbel SBMPTN
Berikut ini perbedaan lainnya yang harus kalian ketahui:
- Menekankan demokrasi parlementer.
- Multi-partai dan pemilihan umum.
- Stabilitas politik terganggu oleh ketegangan antar partai.
Terpimpin
Presiden Soeharto sebagai kepala negara dan pemerintahan saat itu memiliki kebijakan yang agak memberatkan di mana Presiden memiliki peran dominan, dengan sentralisasi kekuasaan. Maka tidak heran jika masa pemerintahannya berlangsung hingga begitu lamanya yaitu tiga dekade.
Di bawah ini perbedaan masa demokrasi liberal dan terpimpin yang dikepalai oleh Presiden Soeharto sejak tahun 1968 hingga 1998!
Baca juga: Pola Modernisasi Globalisasi, Beserta Contoh Soal & Pembahasan | SOSIOLOGI SIMAK UI SOSHUM
- Sentralisasi kekuasaan di tangan presiden.
- Modernisasi ekonomi sebagai fokus utama.
- Stabilitas politik, tetapi dengan keterbatasan kebebasan politik.
Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin mencerminkan dinamika politik yang ada di Indonesia. Dari ketegangan dan gejolak Demokrasi Liberal hingga stabilitas Terpimpin, keduanya membentuk landasan bagi sistem pemerintahan Indonesia yang kita kenal saat ini.
Dampak Indonesia Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin
Sumber: Freepik
Masa Demokrasi Liberal memberikan dasar bagi prinsip-prinsip demokrasi multipartai dan partisipasi rakyat, sementara Masa Terpimpin memberikan stabilitas dan percepatan pembangunan ekonomi.
Kedua masa ini, dengan dampak dan pembelajaran yang bisa kita ambil dari keduanya, membentuk narasi kompleks dalam sejarah politik Indonesia dalam memahami kerumitan dan evolusi demokrasi bernegara.
Di bawah ini dampakanya bagi masyarakat Indonesia, antara lain:
Dampak Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari munculnya masa demokrasi liberal di Indonesia, di antaranya:
1. Pembentukan Sistem Demokrasi
Masa ini menjadi awal pembentukan sistem demokrasi multipartai di Indonesia. Di mana terbentuknya berbagai partai politik mencerminkan semangat demokrasi dan inklusivitas.
2. Pemilihan Umum Pertama
PEMILU pertama terjadi pada tahun 1955 menandai partisipasi aktif rakyat dalam menentukan pemimpinnya. Rakyat mulai memiliki kesempatan untuk menggunakan hak suaranya untuk memperkuat dasar demokrasi bernegara dan berdaulat.
3. Ketidakstabilan Politik
Ada pula ketidakstabilan politik dan ketegangan antar partai memberikan pembelajaran berharga tentang kompleksitas demokrasi. Tantangan tersebut membantu membentuk kesadaran politik dan kebutuhan akan stabilitas dalam negeri.
Dampak Masa Terpimpin (1959-1965)
Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari munculnya masa terpimpin di Indonesia, di antaranya:
1. Stabilitas Politik
Masa Terpimpin memberikan stabilitas politik setelah periode ketidakstabilan. Kepemimpinan yang kuat oleh Presiden Soeharto membawa ketertiban, menenangkan ketegangan politik dan mengembalikan kestabilan politik dalam negeri.
2. Modernisasi Ekonomi
Fokus pada modernisasi ekonomi membawa percepatan pembangunan. Langkah-langkah ekonomi terpimpin membuka jalan bagi pertumbuhan dan infrastruktur dalam negeri.
Contoh paling berpengaruh hingga saat ini adalah adanya testimoni positif dari masyarakat terkait ekonomi dan pembangunan di Indonesia pada masa itu jauh lebih baik daripada masa pemerintahan setelahnya.
3. Pergeseran Kekuasaan Sentral
Sentralisasi kekuasaan berada di tangan presiden yang mendatangkan stabilitas tetapi mengurangi kebebasan politik pula. Meskipun kekuatan ekonomi stabil, kurangnya keterlibatan politik bagi rakyat dinilai menghambat perkembangan demokrasi.
Sehingga menimbulkan banyak ketegangan dan perlawanan dari rakyat juga. Mengingat, di masa pemerintahan ini, setiap orang yang memiliki perbedaan pendapat dengan mudahnya akan dihilangkan oleh pihak pemerintah.
Masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin adalah babak penting dalam perjalanan politik Indonesia. Dari ketidakstabilan dan dinamika Demokrasi Liberal hingga stabilitas dan fokus pembangunan Masa Terpimpin, keduanya membentuk fondasi penting bagi pembentukan identitas politik dan sosial Indonesia.
Memahami perjalanan politik ini adalah kunci untuk melihat bagaimana Indonesia menjadi negara demokratis yang berkembang hingga saat ini. Jika ada yang ingin kalian diskusikan terkait materi satu ini, hubungin tim pengajar profesional kami sekarang!
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami via 0896-2852-2526. Atau klik www.simakui.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di SIMAK UI
Referensi :
1. Perpustakaan Nasional
2. Kompas