Halo, Sahabat SIMAK UI!
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang kaya, bukan hanya keindahal alam dan budayanya, tetapi juga akan sejarahnya. Negeri kita telah mengalami dua masa penting dalam perkembangan politiknya: Masa Orde Baru dan Era Reformasi.
Dua periode ini menandai perubahan besar dalam politik, perekonomian, dan masyarakat Indonesia secara menyuluruh. Bagaimana perjalan politik Indonesia di kedua masa ini? Cari tahu selengkapnya di artikel berikut!
Baca juga: les privat
Masa Orde Baru dan Reformasi
Sumber: Freepik
Masa Orde Baru (1966-1998) dan Era Reformasi (1998-sekarang) membentuk panggung politik Indonesia yang lebih dinamis dan terbuka, tetapi juga menggambarkan semangat perubahan dan perjuangan masyarakat Indonesia yang memiliki kedudukan tertinggi dalam politik negeri ini.
Berikut ini penjelasan selengkapnya untuk kalian semua secara urut dan mudah dimengerti. Selamat belajar!
Masa Orde Baru (1966-1998)
Secara konteks sejarah, Masa ORBA atau Orde Baru dikenal sebagai masa yang cukup kelam. Mengingat adanya peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 di mana jenderal-jenderal tertinggi di negeri ini dibantai habis-habisan. Peristiwa kelam inipun menjadi pemicu berdirinya Masa Orde Baru.
Selain itu, adanya peristiwa Supersemar yang mana Presiden Soeharto mengambil alih kekuasaan melalui Supersemar pada Maret 1966 dari tangan Presiden Soekarno. Dua peristiwa bersejarah ini sangat penting dalam kemunculan Masa Orde Baru sebagai tonggak energi politik di Indonesia.
Baca juga: Bimbel UTBK
Karakteristik utama dari Masa Orde Baru di antaranya:
1. Otoritarianisme: Pemerintahan yang kuat dan otoriter di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Soeharto memegang kendali penuh dengan pemerintahan yang otoriter.
2. Stabilitas Politik dan Pembangunan Ekonomi: Fokus pada pembangunan ekonomi dan stabilitas politik yang cepat.
Adapun pencapaian dan tantangan yang dihadapi pemerintahan Indonesia saat itu, antara lain:
1. Pencapaian: Stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
2. Tantangan: Pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, dan kurangnya kebebasan politik.
Era Reformasi (1998-sekarang)
Lain lagi dengan Indonesia Era Reformasi. Berdasarkan konteks sejarah, era ini ditandai Peristiwa Reformasi 1998. Protes mahasiswa besar-besaran dan kerusuhan massa memaksa Presiden Soeharto mengundurkan diri pada Mei 1998 yang kemudian digantikan oleh wakilnya yaitu Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.
Pemilihan Umum Bebas juga menandai munculnya era demokrasi multipartai dengan pemilihan umum yang lebih bebas dan terbuka. Kedua peristiwa ini menjadi pembeda yang signifikan antara masa orde baru dan reforrmasi di Indonesia.
Karakteristik utama dari Masa Reformasi yaitu:
1. Demokratisasi: Proses menuju demokrasi yang lebih inklusif dan partisipatif.
2. Kebebasan Media: Berkembangnya kebebasan media dan ekspresi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Di samping itu, pencapaian dan tantangan yang dihadapipun juga beragam, seperti:
1. Pencapaian: Pemilihan umum yang bebas dan berkembangnya kebebasan sipil.
2. Tantangan: Korupsi, polarisasi politik, dan tantangan ekonomi.
Perbedaan Antara Masa Orde Baru dan Reformasi
Sumber: Freepik
Masa Orde Baru dikenal sebagai jatuhnya rezim Soeharto yang mendorong munculnya era reformasi yang kita nikmati hingga hari ini. Berikut ini perbedaan di antara keduanya:
Baca juga: Pemahaman Sosiologi Sebagai Ilmu, Beserta Contoh Soal & Pembahasan | SOSIOLOGI SIMAK UI SOSHUM
Masa Orde Baru (1966-1998)
Di era atau masa politik Indonesia ini, kepemimpinan otoriter dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat menjadi citra yang sangat kental. Pembatasan kebebasan politik dan hak asasi manusia yang serius juga turut menjadi serangkai citra negatif dari masa pemerintahan Soeharto yang ditentang banyak orang.
Oleh karena itu, berikut ini perbedaan cukup signifikan masa orde baru dan reformasi yang perlu kalian ketahui, di antaranya:
1. Kepemimpinan dan Pemerintahan
- Soeharto memegang kendali dengan kekuasaan yang sangat sentralistik.
- Pemerintahan yang otoriter dengan kontrol yang ketat dari pemerintah pusat.
2. Stabilitas Politik dan Pembangunan Ekonomi
- Stabilitas politik dicapai melalui represi terhadap oposisi politik.
- Fokus pada pembangunan ekonomi yang cepat dengan proyek-proyek besar.
3. Pembatasan Kebebasan Politik
- Keterbatasan kebebasan berpendapat dan berkumpul.
- Penindasan terhadap kelompok-kelompok yang dianggap mengancam.
4. Ideologi dan Pendidikan
- Penekanan pada ideologi Pancasila yang diinterpretasikan oleh pemerintah
- Sistem pendidikan yang mendukung ideologi pemerintah.
Era Reformasi (1998-sekarang)
Transisi menuju demokrasi dengan peningkatan kebebasan politik terjadi pada era reformasi. Namun, di samping itu, tantangan seperti korupsi dan polarisasi politik masih juga terjadi bahkan hingga hari ini.
Indonesia masa orde baru dan reformasi memiliki perbedaan yang cukup signifikan, seperti:
1. Demokratisasi dan Keterbukaan
- Munculnya demokrasi multipartai dengan pilihan yang lebih bebas.
- Peningkatan keterbukaan politik dan media.
2. Pemilihan Umum dan Partisipasi
- Partisipasi politik masyarakat yang meningkat.
- Pemilihan umum yang lebih terbuka dan kompetitif.
Baca juga : Bimbel SBMPTN
3. Penekanan pada Hak Asasi Manusia
- Peningkatan penekanan pada penghormatan hak asasi manusia.
- Pengadilan dan penuntutan kasus pelanggaran hak asasi manusia.
4. Tantangan dan Pelanggaran
- Tantangan korupsi dan polarisasi politik.
- Proses penegakan hukum terhadap pelanggaran hak asasi manusia.
Dampak Masa Orde Baru dan Reformasi Terhadap Politik Indonesia
Sumber: Freepik
Masa Orde Baru menonjolkan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi, sementara Era Reformasi berfokus pada demokratisasi dan peningkatan hak asasi manusia. Meskipun Reformasi membawa perubahan positif, tantangan seperti korupsi dan polarisasi politik tetap menjadi fokus pembangunan lebih lanjut.
Nah, di bawah ini dampak dari kedua era politik tersebut terhadap keadaan politik negeri kita masa kini.
Orde Baru: Pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi dengan biaya hak asasi manusia yang tinggi. Meskipun begitu, masyarakat semakin menghargai hak asasi manusia dan kebebasan bersuara.
Baca juga: Pola Modernisasi Globalisasi, Beserta Contoh Soal & Pembahasan | SOSIOLOGI SIMAK UI SOSHUM
Reformasi: Kemajuan dalam demokratisasi yang lebih matang dan kebebasan politik, tetapi juga menghadapi tantangan korupsi, ekonomi yang belum merata, dan polarisasi politik.
Masa Orde Baru dan Era Reformasi mencerminkan dinamika kompleks dalam perjalanan politik Indonesia. Dari otoritarianisme dan pembangunan ekonomi Orde Baru hingga demokratisasi dan kebebasan media Reformasi, Indonesia terus bertransformasi, menggambarkan ketahanan dan semangat perubahan yang mendalam.
Contoh Soal dan Pembahasan
Sumber: Freepik
Di bawah ini beberapa contoh soal untuk kalian pelajari terkait materi Indonesia masa orde baru dan reformasi!
Soal 1
Siapa pemimpin Indonesia selama periode Orde Baru?
A) Soekarno
B) Abdurrahman Wahid
C) Megawati Soekarnoputri
D) Soeharto
Jawaban: D) Soeharto. Soeharto adalah pemimpin Indonesia selama periode Orde Baru, yang dimulai setelah G30S/PKI pada tahun 1965.
Soal 2
Apa yang menjadi pemicu terjadinya Era Reformasi di Indonesia?
A) Kemerdekaan Indonesia
B) Proklamasi Kemerdekaan
C) Protes Mahasiswa (1998)
D) Pembubaran PKI
Jawaban: C) Protes Mahasiswa (1998). Era Reformasi dimulai setelah aksi protes mahasiswa dan kerusuhan massa pada tahun 1998 yang mengakibatkan pengunduran diri Soeharto.
Soal 3
Fokus utama pemerintahan Orde Baru dalam bidang apa?
A) Pendidikan
B) Kesehatan
C) Pertanian
D) Pembangunan Ekonomi
Jawaban: D) Pembangunan Ekonomi. Orde Baru sangat menekankan pembangunan ekonomi melalui proyek-proyek besar dan industrialisasi.
Soal 4
Salah satu kritik terhadap Orde Baru adalah terkait dengan apa?
A) Pertumbuhan Ekonomi
B) Pelanggaran Hak Asasi Manusia
C) Kestabilan Politik
D) Pengembangan Infrastruktur
Jawaban: B) Pelanggaran Hak Asasi Manusia. Orde Baru dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang masif, terutama terkait dengan peristiwa G30S/PKI.
Soal 5
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam era Reformasi adalah…
A) Perkembangan Demokrasi
B) Korupsi dan Polarisasi Politik
C) Pertumbuhan Ekonomi
D) Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Jawaban: B) Korupsi dan Polarisasi Politik. Meskipun Reformasi membawa demokratisasi, tetapi Indonesia masih menghadapi masalah korupsi dan polarisasi politik.
Baca juga: les privat Jakarta
Dengan memahami kedua periode ini, kita dapat melihat bagaimana Indonesia terus beradaptasi dan berkembang dalam panggung politik global. Jika ada yang ingin kalian diskusikan terkait materi satu ini, hubungin tim pengajar profesional kami sekarang!
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Hubungi kami segera di line telepon (021) 77844897 atau kamu juga bisa menghubungi kami via 0896-2852-2526. Atau klik www.simakui.id untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Sampai ketemu di SIMAK UI
Referensi :
1. SINDONews
2. Kompas