Nasionalisme Asia Afrika, Peristiwa Mutakhir, Kerja Sama Internasional: Soshum SIMAK UI

Nasionalisme Asia Afrika, Peristiwa Mutakhir, Kerja Sama Internasional menjadi serangkaian sejarah yang membuat dunia semakin modern seperti saat ini. Bagaimana runtutan terjadinya?

Nasionalisme Asia Afrika

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pergerakan negara-negara Asia Afrika yaitu faktor internal dan eksternal.

a. Faktor internal yang menjadi penyebab timbulnya pergerakan nasional yaitu:

– Adanya tekanan dan penderitaan yang berkelanjutan

– Rasa senasib yang hidup dalam cengkraman penjajah sehingga muncul semangat bersatu membentuk negara

– Rasa kesadaran nasional dan harga diri yang menyebabkan kehendak untuk memiliki tanah air serta hak menentukan nasib sendiri

b. Faktor eksternal yang mendorong timbulnya pergerakan nasional yaitu:

– Masuknya paham liberalisme dan human rights

– Diterapkannya pendidikan sistem barat dalam pelaksanaan politik sehingga menimbulkan wawasan yang luas bagi pelajar Indonesia

– Kemenangan Jepang terhadap Rusia yang membangkitkan rasa percaya diri bagi rakyat Asia-Afrika untuk bangkit melawan penjajah

– Gerakan Turki muda yang bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan nasionalisme Turki

– PAN-Islamisme yang mematahkan dan melenyapkan imperialisme Turki

– Pergerakan nasional di Asia, contohnya yang terjadi di India, Tiongkok, dan Filipina.

Menuju Peristiwa Mutakhir

Nasionalisme Asia Afrika

Terdapat dua blok ideologis yaitu Blok Barat yang dipimpin oleh AS dengan ideologi kapitalisme sedangkan Blok Timur, dipimpin oleh Uni Soviet dengan ideologi komunisme.

Peperangan ini dilakukan tidak dengan konfrontasi langsung antara kedua pemimpin blok ini. Sasarannya justru kepada negara-negara yang tidak berpihak kepada kedua blok atau dunia ketiga. Jenis peperangan ini mendorong kedua blok  untuk mempengaruhi negara-negara di dunia ketiga agar mengambil sisi dalam Perang Dingin. Maksudnya adalah perang tanpa kekerasan dan pada umumnya dalam bentuk imperialisme maupun neokolonialisme. Contohnya perang ekonomi, pergantian rezim, intervensi dalam krisis nasional, dan tindakan lainnya yang bertentangan dengan nilai-nilai penentuan nasib sendiri dan pembebasan nasional.

Sebab itulah atas solidaritas negara-negara yang merupakan korban dari kolonialisme yang berasal dari benua Asia dan Afrika terhadap aksi imperialisme dan neokolonialisme dari kedua blok, Konferensi Asia Afrika (KAA) diselenggarakan. Selain tanda solidaritas Asia dan Afrika, KAA menunjukkan bahwa negara-negara ex-kolonial mampu berorganisasi dengan tujuan membela kedaulatan mereka serta sebagai koalisi internasional pertama yang diorganisir oleh bangsa kulit berwarna. Adapun sponsor KAA terdiri atas lima negara yaitu: Myanmar, India, Indonesia, Pakistan, dan Sri Lanka.

Pertemuan tersebut juga melibatkan 24 negara lainnya dari Asia dan Afrika yang berlangsung selama 18-24 April 1955. KAA menghasilkan kesepakatan berupa Komunike Akhir KAA yang di dalamnya memuat Dasasila Bandung, yang isinya:

  1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
  2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
  3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
  4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
  5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
  6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
  7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB
  9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
  10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional

Apakah kemudian terjalin hubungan kerjasama? Ya! Lalu apa itu kerjasama Internasional?

Kerjasama Internasional

Merupakan hubungan yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya, dengan memiliki tujuan bersama dan saling menguntungkan.

Setiap negara tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan pemerintah dan warganya sendiri. Hal itulah yang menyebabkan tiap negara melakukan kerja sama agar masyarakatnya sejahtera.

Jadi kita dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan kerjasama Internasional ini adalah menumbuhkan perekonomian, menciptakan kedamaian, dan saling melengkapi kebutuhan antarnegara. Adapun bentuknya antara lain:

a. Kerjasama bilateral

Terjadi terhadap dua negara.

b. Regional

Kerjasama dengan beberapa negara yang masih satu wilayah regional.

c. Multilateral

Sebuah kerjasama antar negara tanpa memandang status wilayah.

Nah, itu dia penjelasan mengenai Nasionalisme Asia Afrika, Peristiwa Mutakhir, Kerja Sama Internasional. Apabila ada pertanyaan atau pendapat yang ingin disampaikan, bisa langsung serukan dikolom komentar dibawah ya.

Hubungi kami di 089628522526 atau Head Office kami 021-77844897 di setiap senin s.d jumat 09.00-17.00. Anda bisa menemui kami langsung di kantor Ocean Terrace Residence Blok E1 No.1 Jalan Tole Iskandar, Tirtajaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Simakui.id melayani les privat untuk semua wilayah Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tim SIMAK UI.id ada disini untuk membantu Anda. Konsultasikan kebutuhan Les Privat SIMAK UI/SNBT kepada tim kami.